Rabu, 27 Juli 2016

AKU DAN TEATER part 1

Assalamualaikum.......
Salam budaya dan budayakan selalu salam

Apa kabar teman-teman semua? semoga tetap dalam lindungan Allah SWT.
Hari ini tepatnya tanggal 27 Juli 2016, pukul 08.00 WIB, saya ingin menceritakan pengalaman hidup saya tentang seni tepatnya seni pertunjukan (TEATER).

Oke.... saya akan mulai ketika saya menginjakan kaki di bangku SMA, tepatnya tahun 2009. Disana saya mengikuti sebuah ekstrakulikuler seni teater yang bernama

  • TEATER DOKSANG (2009).Teater Doksang sendiri dibentuk pada tahun 2000 oleh Kang Giran dan kawan-kawan,Pelajaran yang sangat berharga bagi saya mengikuti eskul teater. dasar-dasar teater, pengertian, pelatihan, olah suara, olah gerak, olah sukma dan yang lainnya disana saya dapatkan. Penampilan pertama saya waktu itu berperan sebagai kaek-kakek, entah mengapa, tapi ada bocoran bahwa suara saya katanya! mirip kakek-kakek. kemudian di akhir tahun, kita mengikuti lomba FSTK (Festival Seni Teater Kabaret) yang diadakan oleh TEATER EPIGONEN SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, disana kita membawakan sebuah lakon yang berjudul "CLEOPATRA". Saya sendiri berperan sebagai pengawal kerajaan. Dipertengahan tahun 2010 teater Doksang berubah nama menjadi.


  • TEATER KASSVA (2010). Pergantian nama tersebut diusung oleh Guru kesenian SMA Negeri 1 Parungkuda Bapak Bambang dan guru pelajaran/ekstrakulikuler Teater Bapak Asep, dikarenakan Teater Doksang tidak mempunyai SK Sekolah, sementara pembentukan nama KASSVA (Kelompok Anak Seni Sekolah Nevada) dibuat oleh Bapak Asep selaku pembina, dan Logo Kassva sendiri dibuat oleh saya beserta Pak Asep. Otomatis saya beserta teman satu angkatan menjadi angkatan terakhir teater Doksang dan menjadi angkatan pertama Teater Kassva. Banyak sekali saya berperan disana. Diakhir ajaran tepatnya ketika saya kelas VII(2012), kembali saya mengikuti sebuah perlombaan, kembali diajang yang sama yaitu FSTK TEATER EPIGONEN. Setelah saya lulus saya diberi tawaran untuk ikut melatih teater Kassva, sambil saya menunggu kuliah sayapun ikut melatih disana. Pada tahun (2013) saya mengirimkan teater kassva lomba dalam ajang FESSKAL (Festival Seni Kabaret Lampion) yang diadakan oleh SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, Kali ini KABARET lah yang dilombakan, disana untuk pertama kalinya saya ditunjuk langsung menjadi Penggarap dan Sutradara, tapi tidak hanya itu saya juga yang menjadi mixed auidio dan koreograpi, sungguh beban yang sangat berat untuk saya pikul, tapi untuk menjadi pengalaman hidup yang sangat berharga saya ambil, disana saya membawakan sebuah lakon yang berjudul "DEJA VU". Akhir tahun 2013 saya mengundurkan diri dikarenakan saya kuliah beserta kerja di Kota Tangerang, tapi tidak berarti saya meninggalkan teater Kassva, walaupun begitu saya masih sering menjenguk mereka hingga angkatan ke-6 (2016) yaitu sekarang. Diawal tahun 2014 saya diajak oleh teman saya TRESNA SUWANDA RIDWAN untuk membentuk sebuah sanggar seni yang bernama.


  • SANGGAR SENI INSPIRASI BUDAYA (2014). Disana saya ditunjuk sebagai pelatih seni Teater, Sanggar Seni Inspirasi Budaya ini terletak kec. Ciambar Kabupaten Sukabumi, bersama Muhammad Ridwan, Fera, Deris dan di komando oleh Kang Ujang sebagai Pembina, kita merintis Sanggar ini dari Nol, sampai suatu saat tepatnya Setahun peembentukan kami mendapatkan SK dari Dinas Kebudayaan Kab. Sukabumi yang berada di daerah Pelabuhan Ratu, oleh karena itu Sanggar Seni Inspirasi Budaya telah resmi dan diakui oleh pemerintah Kab. Sukabumi, dan pada suatu saat kami meminta anggaran untuk membeli sebuah gamelan, walaupun tidak se komplit yang ada di ISBI Bandung, tetap saja kami bangga mendapatkannya. Selama saya berada di Sanggar Inspirasi budaya ada beberapa karya yang saya ciptakan sendiri diantaranya;
  1. Pertunjukan kabaret dalam rangka "PAGELARAN PANEN BUDAYA" yang berjudul "PARANOID" (Parody Nippon Destroyer).
  2. Pertunjukan Pantomime dalam rangka yang sama, dan diberi judul "DUA MANUSIA" yang diperankan oleh saya langsung beserta Tresna SR.
  3. Pertunjukan Longser dalam rangka "PAGELARAN YUK URANG NGABUBURIT" yang berjudul "MISTERI CURUG SAWER"


  4. Pertunjukan kabaret kolosal dalam rangka "HUT RI 17 AGUSTUS 2014" yang berjudul "TANAH KAMI". Yang membuat saya senang adalah kita mendapat penghargaan dari Bapak Camat Ciambar, dan dengan adanya pementasan ini maka diharuskan pelaksanaan drama pada setiap pementasan di wilayah Ciambar Nagrak.





  5. Pertunjukan Longser dalam rangka "PAGELARAN YUK URANG NGABUBURIT II" yang berjudul "BOBOKO KERAMAT"



  6. Pertunjukan Pantomime dalam rangka "PAGELARAN PANEN BUDAYA II" yang berjudul "MY SOUL"
Setelah 2 tahun berlalu saya mengundurkan diri dengan alasan kuliah. Pada akhir tahun 2015 saya diajak oleh.
  • SANGGAR BUMI (2015) dengan pembimbing Ibu Enung Nurjanah. Disana saya diajak untuk menjadi panitia perlombaan FESBARET SABUMI (Festival Kabaret Sanggar Bumi), sayapun menggaet TEATER KASSVA untuk mengikuti lomba tersebut, sayapun membawakan sebuah lakon yang berjudul "KITA". Dalam perlombaan tersebut yang menjadi pemenang adalah TEATER GALLENOS dari Angkrong yang membawakan lakon "KADO TERAKHIR BUAT DONI", walaupun saya tidak menang, tapi saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Dan beberapa hari setelah perlombaan saya dan teman saya Tresna SR berinisiatif untuk mengumpulkan kelompok teater untuk menjadi sebuah Forum yang bernama.
  • F-KATSU (2016) akronim dari Forum Komunikasi Teater Sukabumi Utara, yang beranggotakan; 
  1. Saya(Out), Tresna SR, Rayi H, Siska A, Buldan N (Sanggar Inspirasi Budaya)
  2. Yudistira W, Rizki, Winda DKK (Teater Gallenos)
  3. Farida P, Hellen, Rina DKK (Teater Kassva)
  4. Resa S, Edwin CA, Yosi Z, DKK (Teater Barakuda)
  5. Dede K, DKK (Teater Aprak), Dan Teman-teman yang lain.
Pada pertengahan tahun F-KATSU mengikuti sebuah perlombaan yang di laksanakan oleh TEATER SUNDA KIWARI di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung dalam ajang FDBS (Festival Drama Basa Sunda) dengan naskah "KALANGKANG" karya Nazzarudin Azhar, saya disana untuk pertama kali menjadi Lighting. 2 Bulan setelah itu F-KATSU mengadakan sebuah "PAGELARAN PARADE KABARET" yang menampilkan beberapa tim kabaret, termasuk F-KATSU sendiri. maka saya sendiri yang membuat dan menggarap kabaret tersebut, yang berjudul "DIBALIK SANG JENDRAL". 







Tidak hanya itu, saya juga ikut berperan dalam melahirkan TEATER BARAKUDA dengan memberinya nama tersebut. Pemberian nama BARAKUDA terinspirasi dari beberapa nama, seperti Ikan Barakuda, yang mempunyai kecepatan luarbiasa, Mobil Panser TNI Barakuda, yang sangat kuat dan tangguh, dan Akronim dari Barakuda adalah Barudak Parungkuda, dan jika diartikan semua yaitu, sebuah teater yang kuat, tangguhmenghancurkan karang yang menghadang, dan berlari kencang menggapai Cita, yang usung oleh Barudak (Anak-anak) Parungkuda.

Alhamdulillah sampai saat ini saya masih diberi kesempatan untuk terus berkarya untuk khalayak umum.
Tunggu lah karya dari saya selanjutnya semoga bermanfaat
Salam Budaya dan Budayakan selalu Salam

Wassalamualaikum

Selasa, 03 Februari 2015

GASIBU II "Pagelaran Panen Budaya" SANGGAR INSPIRASI BUDAYA

 INSPIRASI BUDAYA "NGORA, NYUNDA,SAGALA BISA"....SALAM BUDAYA!



24 sampai 25 Januari 2015, sanggar Inspirasi Budaya mengadakan pagelaran seni yang bertajuk
"GASIBU II" atau "Gelaran Seni Budaya Sunda ke-2" yang di selengarakan di Gedung Balai desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Pagelaran ini melanjutkan kesuksesan yang sebelumnya di adakan pada tahun 2014 yang bertemakan "GASIBU" atau "Gelaran Seni Budaya Sunda" yang di adakan di Gedung Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Pada kali ini Sanggar Inspirasi budaya mengadakan pagelaran dua hari berturut-turut, yaitu hari Sabtu dan Minggu atau bertepatan tanggal 24-25 Januari 2015.
 
Pada pagelaran ini pula Sanggar Inspirasi Budaya mengadakan lebih banyak pertunjukan, yaitu:
  • Band Accoustik
  1. All Genre
  2. T.I.M.E.D
  3. Racha Band, dll


  • Seni tari 
  1. Neang Ladang
  2. Jaipong 
 
  • Puisi
  1. Anisa Rahayu
  2. Risa

  • Pantomim "The Robot"
 
  • Longser (Teater Rakyat) "Misteri Curug Sawer"



Acara yang di pimpin oleh Muhammad  Ridwan(Akek) sebagai ketua panitia "GASIBU II" sekaligus Operator dari Sanggar Inspirasi budaya telah menyedot puluhan pasang mata sehingga banyak warga yang datang kembali pulang karena tempat sudah penuh. Kesuksesan terselenggaranya acara ini tak lepas juga dari para Sponsor seperti:
  • Wolves Distro
  • Nail Earth Cloth Distro
  • LSG Konveksi
Tidak hanya itu peran dari crew sangat vital, karena dari tangan dan ide-idenya, acara ini bisa sukses









Itulah persembahan alit kami, mudah-mudahan dengan adanya pagelaran ini kita sadar bahwa Indonesia khususnya ranah Pasundankaya akan budaya dan kesenian.
Jika Teman-teman ingin bergabung dengan Sanggar Inspirasi Budaya datang saja, untuk sementara ini kami setiap hari Minggu pagi ada berlatih di Aula Mts Nurul Huda, atau hubungi kami lewat:

  • Facebook : Inspirasi Budaya
  • E-mail : Inspirasi_budaya@yahoo.co.id
  • No HP : 085724107549 (Tresna/Ntis)

SAMPAI BERJUMPA DI PERTUNJUKAN SELANJUTNYA, TETAP BERKARYA UNTUK INDONESIA!
SALAM HANGAT....SANGGAR INSPIRASI BUDAYA "NGORA,NYUNDA, SAGAL BISA"


Senin, 02 Februari 2015

Seni Teater Uyeg

Dilansir dari Duniaart.com kesenian Uyeg yang sudah hilang hampir 470 tahun kembali dipertunjukan di Gedung Pusat Kajian Islam (Islamic Center) lantai 2 jalan Veteran No. 3 Sukabumi pada tahun 2010 dalam acara sosialisasi hasil revitalisasi seni tradisional Uyeg dengan menampilkan cerita lawas yang berjudul Sadar Ditatar Siluman dengan sutradara Cece Suhanda dan para pelaku dari padepokan Rawayan pimpinan Wilang Sundakalangan.
            Uyeg Merupakan salah satu seni tradisi yang ada di daerah Sukabumi khususnya di daerah selatan yaitu di pesisir pantai pelabuhan ratu, kesenian teater rakyat ini sudah bisa di katakana puanah karena kesenian ini sudah lama sekali tidak dipertunjukan di Sukabumi ataupun daerah lainnya apalagi sepeninggalnya pak Anis Djati Sunda yang berhasil merevtalisasi seni teater rakyat ini hampir tidak ada lagi kelompik kesenian di Sukabumi  yang berinisiatif untuk mempertunjukan seni teater rakyat ini, menurut Wilang Sundakalangan kesenian teater rakyat ini sudah ada sejak masa kerajaan Sunda (Abad Ke 7 sampai 14) ketika itu digelar sebagai bagian dari ritual seren taun (Pesta panen) untuk menghormati Dewi Sri dan Guru Bumi namun terakhir kesenian ini ditampilkan pada tahun 1990 setelah Anis melakukan pengumpulan data pada orang-orang yang mau melestarikan Uyeg dari tahun  1978-1981, dari informasi yang diperoleh pada tahun 1854 sempat dipentaskan oleh ayah Akung dari generasi pertama yang mencoba mengangkat kesenian Uyeg, lalu oleh abah Ita sebagai generasi keempat sekitar tahun 1957-1960 yang mulai mengangkatnya kembali, sejak oleh ayah Akung sekitar tahun 1884 kesenian ini sudah berada di Sukabumi tapi mulai dicanangkan sebagai kesenian khas Sukabumi baru tahun 1981 oleh Anis Djatisunda
            Berdasarkan Hipotesis Anis Djati Sunda seni Teater Rakyat Uyeg merupakan satu bentuk teater rakyat Jawa Barat yang masih memiliki ciri-ciri dari pola struktur budaya nusantara yang mewarnai lambang tradisi megalitik, terbukti dengan masih digunakannya warna hitam dan putih pada kain yang disebut kelir, kain hitam putih ini merupakan simbol alam yaitu gambaran krisna-paksa (Hitam) dan Sukhla-Paksa (Putih) yakni terkait dengan alam yang memiliki dua unsur yang berbeda, bumi langit, atas bawah, laki-laki perempuan dan yang lainnya dan kata Uyeg memiliki filosofi bahwa Uyeg bersinonin dengan kata Oyag artina bergerak pada visualisasi pertunjuknnya kain kelir senantiasa digerak-gerakan saat pertunjukan sebagai simbol bahwa hidup itu terus bergerak, dinamis tidak setatis seperti pemikiran manusia.
            Anis Djatisunda sebagai tokoh yang berhasil merevitalisasi Uyeg Anis mencoba menyandingkan kesakralan seni teater rakyat ini dengan kemajuan teater modren, Anis memasukan dramaturgi barat dalam konsep pertunjuknnya, seperti tangga dramatik, dan tata artistis serta tata cahaya, namun semua itu memiliki batasan agar tidak merusak konsep sakral dari Uyeg itu sendiri. Seperti dalam naskah Uyeg yang Anis tulis inti cerita dari naskah ini adalahsadarnya dua orang jagoan yang juga penjahat setelah diberi nasihat oleh siluman dalam proses penampilannya banyak diselangi adegan humor.
            Bentuk pertunuukan Uyeg pada dasarnya mirip dengan pertunjukan seni teater rakyat Jawa Barat lainnya seperti longser, pada awal pertunjukan sekelompok nayaga mengawali pertunjukan dengan tetabuhan bedug dengan bunyi lambat yang semakin lama menjadi semakin cepat, bunyi-bunyi tersebut disusul dengan bunyi kendang dan alat gamelan lainnya serta bunyi teropet yang semakin memeriahkan suasana, seiring suara gamelan yang cepat sehelai kain yang berwarna hitam dan putih sebagai backdrop digetarkan, ketika aluanan musik melambat, munculah Raja Uyeg dari balik kelir dengan dandanan seperti raja dalam cerita pewayangan tapi memakai kaca mata hitam dan merokok kemudian raja Uyeg menjadi simbol alam Uyeg dan sang Rajapun memaparkan cerita Uyeg yang akan ditampilkan.
            Seni Teater Uyeg sama dengan teater rakyat yang lainnya perlu penelitian dan pelestarian lebih lanjut demi menambah khazanah kesenian teater di Indonesia, seni teater tradisi bisa menjadi sumber ide gagasan untuk penciptaan seni teater modern yang selama ini kian berkembang, seni teater tradisi memiliki ciri dan jatidiri yang mesti dikaji sehingga bisa dibaca juga pola pikir orang-orang pada masa itu, baik pola pikir berkesianannya atau pola pikir kehidupannya.